Tekanan yang melampaui batas normal akan membuat sirkulasi darah terganggu. Kondisi tersebut menimbulkan stroke, komplikasi hipertensi, jantung hingga kematian. Oleh sebab itu, senam hipertensi pada lansia perlu diterapkan setiap hari dengan diimbangi pola makan sehat.
Gerakan senam ini bisa menguatkan kinerja jantung untuk menurunkan tekanan darah tinggi berlebih. Berikut ini pembahasan tentang manfaat serta jenis senam hipertensi bagi lansia yang wajib disimak.
Manfaat Senam Bagi Penderita Hipertensi
Senam menjadi jenis olahraga yang dianjurkan bagi penderita hipertensi, terutama lansia. Penderita harus banyak melakukan gerakan fisik namun masih dalam batas aman. Aktivitas fisik ini dikenal baik untuk kesehatan jantung serta mengurangi tekanan darah.
Kondisi jantung yang kuat dapat memompa aliran darah ke tubuh dengan baik, sehingga mengurangi tekanannya ke arteri. Selain itu, senam juga sangat berguna untuk menjaga kesehatan mental serta fisik penderita.
Rajin melakukan senam bisa membantu memperkuat tulang serta menambah kelenturan atau fleksibilitas tubuh. Penderita terlihat semakin percaya diri, lebih fokus dan berkonsentrasi. Tidak hanya itu, kemampuan sosial dan kedisiplinan juga semakin meningkat.
Jenis Senam Hipertensi Pada Lansia
Bagi lansia yang menderita hipertensi, melakukan aktivitas fisik ringan biasanya disarankan. Terdapat jenis senam hipertensi pada lansia yang dapat diterapkan sehari-hari, antara lain:
1. Senam Aerobik
Jenis senam ini dilakukan dengan menggerakkan tubuh yang diiringi musik dan dipandu oleh seorang instruktur. Biasanya low-impact aerobic disarankan untuk penderita hipertensi lansia, karena intensitas gerakannya ringan.
Kegiatan senam ini perlu dilakukan secara teratur minimal sekitar 30 menit setiap hari. Dengan begitu, kondisi jantung semakin kuat serta tekanan darah menjadi lebih terjaga.
2. Senam Tera
Olahraga ini dikenal dengan memadukan teknik pernapasan dan gerakan tubuh secara harmonis serta teratur. Pada umumnya senam tera dilakukan lansia karena gerakannya pelan dan minim resiko cedera. Selain itu, senam ini tetap membuat tubuh berkeringat dan mampu menurunkan tekanan darah.
3. Senam Irama
Senam ritmik atau irama memiliki keunikan dengan memadukan olahraga dan seni dengan memasukkan unsur balet atau dansa di dalamnya. Aktivitas biasanya membutuhkan iringan musik serta alat bantu yang sifatnya opsional, seperti bola, tongkat, pita, dan lainnya.
Gerakan senam ini membutuhkan kelincahan, kekuatan serta kelenturan tubuh. Lansia masih bisa mengikuti senam ini dengan gerakan ringan untuk menjaga kebugaran tubuh, khususnya penderita hipertensi.
4. Senam Lantai
Berbeda dengan aktivitas sebelumnya, senam ini dikerjakan di atas lantai memakai alas matras. Olahraga ini cocok untuk lansia yang menderita hipertensi karena tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga. Selain menjaga kesehatan, senam lantai dapat meningkatkan keseimbangan, kelenturan serta kekuatan tubuh.
Pada umumnya senam lantai terdiri dari gerakan melompat, berguling, bertumpu pada kaki atau tangan, dan sebagainya. Pastikan untuk melakukannya dengan didampingi instruktur agar bisa mempraktekkan gerakan yang benar serta mencegah cedera.
Demikian pembahasan tentang senam hipertensi pada lansia yang perlu diketahui. Rutin menjalankan senam secara teratur bisa membuat tubuh menjadi lebih sehat serta meningkatkan kesehatan jantung. Tentunya jantung sehat bisa mengurangi tekanan darah tinggi secara efektif.